KATA PENGANTAR
Dalam mempelajari ilmu periklanan kita dapat memahami bagaimana metode-metode untuk membuat suatu iklan. Sudah sejak lama periklanan digunakan sebagai wahana dalam mengomunikasikan berbagai produk atau jasa di suatu penjualan dan pembelian. Periklanan juga mencerminkan bagaimana kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Saat ini kondisi periklanan termasuk dalam tingkat kecanggihan penyajian di Negara-negara maju. Tingkat kemakmuran suatu Negara juga bias dicerminkan oleh sejauh mana Negara itu memahami serta menggunakan fungsi-fungsi iklan dengan baik
. Seperti yang di definisikan oleh Institut Praktisi Periklanan Inggris bahwa periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang potensial atas produk barang atau jasa. Kami sangat menyadari ketidak sempurnaan makalah yang kami buat ini, sehingga kami berharap kritik dan saran dari para audiens untuk dapat menyempurnakan makalah ini. Tak lupa kami mohon maaf apabila ada kesalahan atas hasil yang kami tulis masih sangat jauh dari yang diharapkan. Jakarta, 1 Oktober 2011 v
DAFTAR ISI
2.1 Pengantar………..………………………………........................... ......1
2.2 Peranan Biro Iklan………………………………………………... ......3
2.3 Pengakuan dan Sistem Komisi……………………………………....... 4
2.4 Layanan Biro Iklan………………………………………………. .......5
2.5 Media Independen……………………………………………….. .......6
2.6 Biro-biro Iklan A’ la Carte……………………………………………. 7
2.7 Personil Biro Iklan……………………………………………….........10
2.8 Jagon-jargon dalam Dunia Periklanan……………………………........13 KESEMPILAN…………………………………………………………….16 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....17
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apa yang di sebut sebagai pemasaran (marketing) sebenarnya lebih dari sekedar mendistribusikan barang dari para produsen pembuatnya ke para konsumen pemakainya. Pemasaran sesungguhnya meliputi banyak tahapan. Salah satu tahapan dalam pemasaran itu adalah periklanan. Periklanan juga sering kali disebut sebagai darah kehidupan dalam suatu orfanisasi. Tanpa adanya periklanan produksi barang atau jasa akan sulit mengalir ke para distributor atau penjual, apalagi untuk para konsumen akan lebih sulit mengenal produksi barang atau jasa tersebut. Periklanan juga dapat menjadi factor keberhasilan dari suatu perekonomian. Hanya dari kegiatan-kegiatan periklanan dalam menunjang usaha penjualan yang menentukan kelangsungan hidup pabrik-pabrik. Karena hanya dengan periklanan Negara-negara dapat dikatakan sebagai Negara yang maju. Maka periklanan itu sangat penting dalam kemajuan Negara sehingga harus terus digunakan dalam mencapai tujuan yang memuaskan. vii
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah :
1. Coba jelaskan mengenai sejarah biro iklan !
2. Sebutkan apa saja peranan dari biro iklan !
3. Sebutkan apa saja pelayanan dari biro iklan !
4. Apa yang di maksud dengan viii
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi periklanan yang terjadi di masyarakat. Karena periklanan sangat penting maka dengan makalah ini kami akan menjelaskan biro iklan dengan sepengetahuan kami agar yang membaca makalah ini dapat mengetahui sedikit tentang Biro iklan dalam periklanan. Sehingga masyarakat dapat memahami struktur-struktur periklanan yang dapat memajukan suatu Negara. ix
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI BIRO IKLAN
Biro ilkan (advertising agancy) yaitu suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkordinasikan, mengelola, dan memajukan merek. Maka dari itu biro iklan di sebut juga perusahaan jasa. Di dalam biro iklan terdapat sebuah istilah account. Definisi account di maksud di dalam sebuah biro iklan adalah tenaga professional yang melayani klien-klien mereka.
2.1 PENGANTAR
1. Klien yang Dilayani Penggunaan istilah “account” di sini tidak ada hubungannya dengan akuntansi. Sebuah account di dalam dunia periklanan adalah seorang (sebuah perusahaan) pemasang iklan yang memahami dan membutuhkan jasa biro iklan,yang nantinya akan menjalin kerja sama dengan pemilik media yang menyediakan ruang atau waktu siaran iklan. Secara umum biro iklan bekerja sebagai perantara, tepat pada posisi tengah di antara mereka yang ingin memasang iklan, dan mereka yang menyediakan tempat untuk memasang iklan.
2. Sejarah Biro iklan pertama didirikan pada awal abad kesembilan belas dan biro iklan Inggris yang pertama, yakni White’s, didirikan di London sekitar tahun 1800. Selanjutnya, White’s bertindak sebagai biro iklan resmi untuk kepentingan Kantor Urusan Perang (War Office), Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Komisi Narapidana Kerajaan (His Majestiy’s Commisioner for Prisons), Kantor Usaha Koloni (Colonial Office), dan terakhir Crown Agents. Sebagian besar iklan-iklan yang ditanganinya adalah iklan rekruitmen. 1 Pada awalnya, biro-biro iklan tersebut tidak lebih dari makelar ruangan, yang menjual ruang-ruang iklan di surat kabar secara freelance. Setelah produksi surat kabar berkembang dengan baik, iklan tersebut mulai terjun bersaing dengan menawarkan jasa-jasa yang lebih luas seperti copywriting dan pembuatan desain iklan. Walaupun iklan tersebut lebih menarik perhatian dari pada pesan-pesan biasa, akan tetapi tetap saja tidak imajinatif. AE (account executife) yang dahulu di sebut “contacman” mulai memainkan peran penting. Setelah perang dunia kedua berakhir, biro iklan modern berkembang secara pesat dengan menyediakan berbagai macam layanan baru seperti pemasaran, riset pemasaran, dan juga perencanaan media, setelah data-data statistik media tersedia. Statistik media tentang pembaca untuk pertama kali di buat oleh Hulton Readership Survey pada dekade 1950-an. Dengan lahirnya iklan (siaran niaga) di televisi pada tahun 1955, maka layanan yang disediakan oleh biro-biro iklan pun bertambah lagi, sedemikian rupa sehingga biro-biro iklan yang paling besar, yakni menangani barang-barang produksi secara masal, adalah biro-biro iklan yang sanggup menangani dan menjual iklan-iklan di radio serta televisi.
3. Biro Iklan Dewasa ini Di Inggris, dewasa ini terdapat kira-kira 750 biro iklan, mulai dari biro iklan yang khusus menangani iklan perindustrian sampai biro-biro iklan besar terbesar pada tahun 1992 yaitu terdiri dari : Saatchi & Saatchi, J. Walter Thompson, BSB Dorland, BMP DDB Needham, D’Arcy Masius Benton & Bowles, Grey, Lowe Howard-Spink, Ogilvy & Mather, Publicis, Abbottt Mead Vickers BBD, Euro RSCG, WCRS, FCB TCB, Delaney Flatcher Slaymaker & Leagas Delaney, Ayer dan Howells Henry Chaldecott Lury. Lebih dari 260 biro iklan, yang mewakili 50% bisnis periklanan, adalah anggota asosiasi profesi yang disebut Institud Praktisi Periklanan (The Institute of Practitioners).
4. Lokasi Biro iklan yang besar biasanya memiliki kantor pusat di ibukota dan cabang-cabang di seluruh wilayah. Di Inggris, kota-kota besar seperti Birmingham, Edinburgh, Bristal, Glasgow, Leeds, Liverpool, Manchester dan Newcastle memiliki biro iklan yang terkemuka.
5. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sejumlah biro-biro iklan berukuran besar juga memiliki konsultan-konsultan humas tambahan. Karena periklanan humas adalah dua bentuk komunikasi yang berbeda dan masing-masing mengarah ke pencapaian tujuan-tujuan yang berlainan pula (Humas dalam kenyataan memiliki cakupan yang luas di bandingkan periklanan). Salah satu sebab biro iklan terjun ke humas adalah terbukanya permintaan dari perusahaan-perusahaan yang harus memberikan berbagai penjelasan kepada masyarakat ketika pasaran semuanya lemah.
2.2 PERANAN BIRO IKLAN
1. Biro Brtindak Sebagai Penanggung Jawab
Peran utama sebuah biro iklan adadah merancang (mempersiapkan), dan melaksanakan kampanye periklanan bagi para kliennya. Ada biro iklan yang menyediakan semua jenis layanan, ada yang hanya menawarkan media, ada yang hamya merancang iklan, dan ada pula yang menawarkan layanan khusus.
2. Perantara Dengan menjalankan fungsi sebagai perantara
, peranan biro iklan secara umum dapat diringkan menjadi dua :
a) Ia menawarka pada kliennya jasa sebuah tim profesional yang terlatih. Staf biro iklan juga terlatih untuk menyediakan layanan-layanan pelengkap seperti produksi film dan video, penanganan aspek-aspek kreatif dan seni, fotografi, urusan percetakan, setting huruf, pelaksanaan riset pemasaran dan sebagainya.
b) Ia menawarkan kepada media suatu cara yang ekonomis untuk membeli dan menjual ruang dan waktu siaran iklan. Di Inggris, banyak lembaga yang mengatur dan mewadahi periklanan seperti Institut Praktisi Periklanan Inggris (untuk iklan media cetak). Iklan-iklan di media televisi harus tunduk kepada Kode Etik dari Independent Television Committee (ITC), sedangkan iklan di radio harus memenuhi ketentuan dan Radio Authority (RA).
2.3 PENGAKUAN DAN SISTEM KOMISI
Pengakuan Istilah pengakuan (recognition) di sini, tidak berarti bahwa sebuah biro iklan harus di beri ijin atau di beri penilaian tertentu oleh pihak luar. Pengakuan ini tidak diberikan oleh badan-badan profesional periklanan seperti assosiasi periklanan atau Institute of Practicioners in Advertising. Pengakuan diberikan oleh suatu lembaga atau sebuah badan yang mewakili para pemilik media, antara lain adalah Newspaper Publishers Association (NPA), Newspaper Society (NS), Periodical Publishers Association (PPA),Independent Television Association (ITVA), dan juga Association of Independent Radio Contractors (AIRC). Biro iklan yang tidak memiliki pengakuan belum tentu lebih buruk daripada biro iklan yang mempunyai pengakuan. Harus diakui bahwa biro iklan lebih terbatas ruang lingkup operasi usahanya tanpa adanya pengakuan. Tanpa pengakuan, ia tidak memiliki akses ke media, sedangkan para pemasang iklan tertarik untuk memanfaatkan biro iklan karena ia sendiri tidak mempunyai askes ke media.
. Peraturan Office of Fair Trading Sebelum April 1979 hanya biro-biro iklan yang “diakui” sajalah yang dapat meminta komisi atas pembelian ruang iklan di media cetak atau waktu siaran niaga televisi atau radio swasta lokal. Akan tetapi sejak tahun 1979 Office of Fair Trading berdasarkan ketentuan Restricive Trade Practice Act yang di mulai berlaku tahun 1979, cenderung membatasi arus komersial (Restricve) dan bahkan bersifat monopolistis, sebab hal tersebut tidak memungkinkan biro-biro iklan dan para pemilik media merundingkan tingkat komisi yang bersaing. Sebelum adanya aturan OFT ini, amatlah sulit bagi sebuah biro iklan yang sama sekali baru untuk beroperasi, kecuali biro iklan tersebut dipimpin oleh direktur berpengalaman yang keluar dari biro iklan yang sudah ada dan membawa serta klien-klien lamanya.
Akibat dari Peraturan itu Akibat yang langsung terasa adalah berdirinya biro-biro iklan “a’ la carte” yang hanya sanggup menangani aspek-aspek kreatif saja, dan tidak membeli ruang iklan di media. Hanya dengan cara itu, sebuah biro iklan yang belum memiliki “pengakuan”, karena mereka belum dapat memenuhi syarat volume bisnis atau jumlah minimum klien, dapat beroperasi. Adanya ketentuan OFT tersebut jelas menggantungkan mereka. Tetapi di sisi lain, ketentuan itu memberi dampak yang merugikan bagi biro-biro iklan yang sudah mapan. Tanpa adanya instrument pengakuan, maka mereka tidak lagi memperoleh komisi.
2.4 LAYANAN BIRO IKLAN .
Biro Layanan Lengkap Ada sejumlah biro-biro iklan besar atau menengah yang sanggup menjalankan suatu kampanye periklanan yang lengkap. Beberapa dari biro iklan besar ini adalah perusahaan publik yang menjual sahamnya ke masyarakat melalui Bursa Saham seperti Saatchi & Saatchi, Abbott Mead dan Lopex. Biro-biro iklan besar itulah, yang mengurus kampanye untuk pemasang iklan kelas kakap seperti perusahaan multinasional Lever Brothers, Procter & Gamble, Kellogg, Ford, British Telecommunication, Nestle, Vauxhall, Mars, Kraft, British Gas, Bird Eye, Broke Bond, Cadbury-Schweppes, Boots, serta Tesco, yang masing –masing menghabiskan antara 22 sampai 63 juta Poundsterling untuk belanja iklan, dengan Lever Brothers di puncak urutan pada tahun 1991. Unilever, pemasang iklan terbesar di Inggris, memiliki banyak anak perushaan seperti Lever Brothers, Elida Gibbs, Bird Eye, Broke Bond, dan sebagainya yang masing-masing juga berukuran raksasa.
Biro-biro Iklan Kelas Menengah
Ada pula biro iklan berukuran menengah yang menguasai sebagian besar klien atau pemasangan iklan kelas menengah. Kualitas kerjanya dalam banyak hal tidaklah kalah dengan biro-biro iklan raksasa. Ini antara lain dikarenakan banyak tenaga-tenaga profesional periklanan, seperti Copywriters dan Visualisers kelas wahid yang lebih suka bekerja tanpa ikatan, dan biro iklan yang menampung mereka adalah biro-biro iklan kelas menengah itu.
Biro-biro Iklan Antarbisnis
Biro-biro iklan semacam ini mengkhususkan diri pada iklan industrial dan barang-barang teknik, yang secara umum digolongkan sebagai iklan antarbisnis (produsen dan konsumennya sama-sama perusahaan). Jenis iklan ini membutuhkan perhatian cermat pada detail. Meski jumlah pemasang iklan terbatas, namun bisnis biro iklan antar bisnis lebih stabil, karena loyalitas pemasang iklan teknis lebih tinggi dibandingkan dengan pemasang iklan konsumen yang sering kali berganti-ganti biro iklan guna mencari ide-ide segar. Meningkatnya produk-produk berteknologi tinggi (hi-tech) seperti perangkat komputer, Video-games, word processor, mesin fotokopi dan mesin faksimili, mendorong meningkatnya biro-biro iklan antarbisnis, khususnya yang menguasai bidang hi-tech.
2.5 MEDIA INDEPENDEN
Perkembangan Media Independen Selama dasawarsa 1970-an biro-biro iklan yang berkonsentrasi pada pembelian media dan dilakukan secara kompetitif berkembang menjadi bentuk baru dan dunia biro iklan, yang kemudian disebut media independen. Pada tahun 1981, di Inggris terbentuklah asosiasi profesi yang pertama, yakni Association of Media Independent (AMI). Lima belas Media Independen terbesar lainnya pada tahun 1992 yaitu; Zenith, The Media Center, TMB Carat, Initiatife Media, CIA, The Media Business, MBS Media, BBJ Media Service, Jhon Ayling & Associates, IDK Media, Pattison Horswell Durden, London Media, YMG, KLBM, Manning Gottlieb Media.
Factor-faktor Penunjang Keberhasilan Media Independen
Segenap faktor penunjang keberhasilan media independen dapat dirangkum menjadi tiga hal berikut :
a) Ambruknya sistem komisi tetap yang lama, sehubungan dengan adanya peraturan baru OFT.
b) Menjamurnya media-media cetak maupun elektronik.
c) Inflasi ongkos media. Pembelian media kian mahal, sehingga transaksinya harus dilakukan secara lebih hati-hati, dengan menimbang efektivitas biaya.
. Ambruknya Media
Sejumlah perusahaan media telah mengalami kebangkrutan akibat munculnya media independen. Contoh Bioskop, Outdoor, dan Radio mengalami penurunan 2 persen ; Surat kabar 21 persen ; Majalah 20 persen ; dan Televisi 53 persen.
Imbal-Jasa
Cara memungut bayaran bermacam-macam, bergantung pada besarnya nilai kontrak klien dan jenis media yang dipakai. Penghasilan atau imbal-jasa yang diterima oleh media independen bisa berupa komisi dari media, komisi campuran yang sebagian dipikul oleh klien dalam bentuk fee, atau bisa juga fee murni dari klien (besarnya tergantung pada volume kerja atau layanan yang telah diberikan) yang diperhitungkan sebagai komisi bersih. 18. Hubungan dengan Biro-biro Kreatif Tidak seperti biro iklan umumnya, biro iklan a’ la carte tidak leluaasa berhubungan dengan media. Mereka tidak berurusan dengan aspek kontrak pemuatan iklan dan sebagainya. Mereka sepenuhnya berkonsentrasi pada bagaimana membuat iklan sebaik mungkin.
2.6 BIRO-BIRO IKLAN A’ LA CARTE
Perkembangannya Biro iklan a’ la carte, sering pula disebut biro iklan ad hoc, berkembang dari apa yang disebut sebagai “Bengkel Iklan” (hot shop)-istilah ini sampai sekarang juga masih dipakai. 20. Biro-biro Kreatif Biro-biro iklan a’ la carte dan media-media independen dituntut untuk membina hubungan dengan biro-biro iklan terkemuka seperti Saatchi & Saatchi atau BSB Dorland yang sudah meraksasa.
Biro Iklan yang Menangani Pengembangan Produk Biro iklan ini akan menangani persiapan jaringan distribusinya, melakukan uji-pasar, peluncuran produk ke pasar secara besar-besaran, serta pelaksanaan seluruh kampanye iklannya.
Biro-biro Iklan Tanggapan Langsung Teknik yang dipakai adalah menjual secara langsung, melalui pos atau telepon, dan sarana-sarana penunjang lainnya seperti Freephone dan Freepost, ditambah dengan lembaran pemesanan. Semua ini merupakan upaya untuk menarik penjualan langsung.
Biro-biro Insentif dan Premi Kedua jenis biro ini, yakni biro insentif (incentive scheme agencies) dan biro premi (premium agencies) disatukan karena keduanya mempunyai banyak kemiripan. Biro pemberian insentif berfungsi unuk merancang penawaran paket hadiah yang dapat diberikan perusahaan kepada seorang staff yang gagasannya cukup berhasil meningkatkan produksivitas perusahaan, atau petugas pemasaran yang mampu menjual paling banyak. Biro premi (premium bouse) sebenarnya bermacam-macam. Namun, semua biro premi perumahan membeli dan memasok sejumlah jenis barang untuk tujuan promosi penjualan seperti penawaran hadiah yang bersifat self-liquidating (diambil sendiri) dimana para konsumen mengambil sejumlah kupon atau cabikan gambar (token) dari kemasan beserta uang tunai untuk membeli barang dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran.
Biro Promosi Penjualan Kegiatan-kegiatan promosi penjualan (yang secara luas telah menggantikan istilah nama “merchandising”) meliputi semua aspek kegiatan pemasaran terutama sekali pengelolaan point-of-sales (gerai atau tempat penjualan langsung), yang karakteristiknya berada di tengah-tengah di antara iklan. Di sini kita lebih memfokuskan perhatian pada biro-biro yang keahliannya adalah mengorganisir kegiatan-kegiatan serupa itu. Contoh-contoh yang khas adalah pemberian potongan harga secara besar-besaran, demonstrasi produk di dalam toko, berbagai macam teknik pemusatan perhatian yang didasarkan pada gagasan stempel penjualan, pemberian potongan harga lewat penukaran pak kemasan produk, teknik kupon-silang di mana kupon dari suatu perusahaan yang sama,teknik penyebaran kupon di jalan raya yang memungkinkan seorang konsumen memperoleh diskon pembelian di toko-toko tertuntu, acara promosi-promosi berhadiah, serta penyelenggaraan permainan-permainan yang bersifat promosi. Ada dua sebab pokok kemuncilan biro-biro yang secara khusus menangani promosi penjualan ini. Yang pertama adalah tidak memadaiya fungsi yang dimainkan oleh media periklanan konsumen tradisional (temasuk televisi), dan yang kedua adalah tidak mencakupinya kegiatan promosi penjualan tradisional seperti penawaran hadiah secara self-liquidating dan pengiriman penawaran gratis lewat pos dalam mencetak target penjualan yang diinginkan perusahaan.
Biro Sponsor Kegiatan sponsor dapat digunakan untuk kepentingan pemasaran, periklanan atau humas, dan tidak jarang meliputi ketiganya sekaligus. Kegiatan pensponsoran, kini merupakan sebuah bisnis yang besar dan vital bagi pemasaran dari sejumlah perusahaan. Di Negara-negara berkembang di mana parade drumband, tim basket, dan pertandingan sepakbola disponsori seakan-akan itulah yang disebut humas. Kegiatan sponsor, pada dasarnya selalu melibatkan dua pihak. Yang pertama adalah orang-orang, kegiatan dan peristiwa yang membutuhkan dukungan dana, dan kedua adalah perusahaan yang siap memberikan sejumlah uang di mana atau kepada siapa pun selama hal tersebut akan dapat mendukung strategi pemasarannya. Salah satu kegiatan sponsor yang paling mahal adalah dukungan bagi acara pacuan kendaraan bermotor. Sebuah biro sponsor tidak hanya menghubungkan sponsor dengan yang disponsori, serta memuaskan kepentigan kedua belah pihak, melainkan juga bertugas mengurus kegiatan-kegiatan yang terkait seperti pembuatan iklan di lapangan, persiapan liputan media dan pemantauannya, pengaturan konsesi-konsesi penjualan, pelayanan untuk wartawan (kotak makan siang untuk komentator kriket), dan pelayanan khusus bagi para tamu pihak sponsor yang di undang menghadiri peristiwa itu. Pemberlakuan Broadcasting Act pada tahun 1990 telah memungkinkan pensponoran acara televisi dan radio. Ini merupakan suatu peluang bagi inovasi secara besar-besaran dalam periklanan lewat udara.
2.7 PERSONIL BIRO ILKAN
Ragam Personil Biro Iklan Ragam personil secara lengkap deawsa ini hanya dapat ditemukan pada biro-biro iklan raksasa yang menyediakan layanan secara penuh.
Peranan Manajer Periklanan Kesalahan yang umum terjadi adalah adanya asumsi bahwa manajer periklanan bekerja di biro iklan. Sebenarnya ia bertugas di departemen periklanan dalam perusahaan klien. Sedangkan manajer iklan adalah pegawai di perusahaan media yang memuat iklan. 28. Direktur Account Direktur account bertanggung jawab pada dewan direktur, dalam soal laba-rugi, memimpin perundingan untuk bisnis baru atau bisnis lama yang diperbaharui, dan mengatur kebijakan mengenai karateristik account tertentu yang akan di terima atau diprioritaskan oleh biro.
Account-Account yang bersaing Bukan suatu hal yang tidak etis kalau sebuah biro iklan suatu ketika mengurus account-account yang bersaing. Sebagai contoh, sebuah biro iklan yang telah berpengalaman dan memiliki reputasi yang baik di biang perbankan atau produk elektronik akan memperoleh account baru dari sejumlah bank atau perusahaan elektronik yang tentunya mengetahui bahwa biro itu menggarap iklan untuk saingannya.
AE (Account Excutive) AE seyogyanya memiliki pengetahuan periklanan yang luas dan mampu bekerja sama dengan semua orang di biro iklannya, guna untuk mengarahkan segenap pekerjaan mereka dalam kepentingan klien. Di Inggris, seorang pejabat AE biasanya adalah seorang lulusan perguruan tinggi, yang mengawali karirnya di biro iklan sebagai pegawai magang, dengan harapan akan mencapai puncak masa depannya sebagai rekanan atau pemilik sebuah biro iklan sendiri, atau sebagai manajer periklanan di suatu perusahaan terkemuka. Ijasah profesional bidang periklanan yang di akui di Inggris adalah Diploma CAM.
Laporan Pertemuan Unsur penting bagi terselenggaranya hubungan manajerial yang baik antara sebuah biro iklan dengan kliennya adalah adanya laporan-laporan pertemuan yang rinci dan lengkap.
Manajer Pemasaran Biro iklan modern menyadari pentingnya pemasaran, sehinga ia akan mempekerjakan seorang manajer pemasaran untuk menjalankan sejumlah fungsi.
Peran serta dalam Kampanye Peran serta manajer pemasaran sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah kampanye periklanan. 34. Keterbatasan konsep 4P Mnajer pemasaran dari sebuah biro iklan tidak hanya menangani P yang keempat, yakni promosi. Periklanan harus senantiasa dikaitkan dengan tahap atau urutan kronologis dari keseluruhan proses pemasaran. Dalam prinsip pemasaran 4P yang amat lekat dengan gaya pemasaran amerika, periklanan semata-mata ditempatkan pada bagian akhir pemasaran.
Aspek-aspek Pemasaran Keterlibatan dan peran aktif biro iklan perlu di perhitungkan dalam tahapan-tahapan pemasaran sebagai berikut:
a) Penamaan (naming) : di sini ditentukan apakah nama produk itu sendiri sudah merupakan instrument promosi yang baik atau tidak.
b) Pengemasan (packaging) : dalam tahap ini akan di jajaki apakah produk yang bersangkutan akan lebih mudah dipromosikan jika kemasannya diubah.
c) Distribusi : Di sini dibicarakan apakah akan lebih ekonomis jika produk itu langsumg dijual kepada para pengecer, ataukah harus melalui pedagang kulakan.
Perencana Media (media planner) Pada biro-biro iklan yang besar biasanya, Ada pembagian kerja antara kegiatan perencanaan media dan urusan pembelian media.perencanaan. Media menuntut pengetahuan yang mendalam tentang cakupan dan bobot dari media yang ada.
Angka-angka Statistik Media Angka-angka sirkulasi media cetak yang paling layak di percaya di Inggris di buat oleh Audit Bureau of Circulation (ABC). Sedangkan angka-angka tentang cakupan baca (readership), dan profile pembaca yang relatif paling akurat disusun oleh National Readership Surveys (NRS). Angka-angka pemirsa televisi disusun Broadcaster Audience Reseach Board (BARB) dan riset tentang pendengar radio dikerjakan oleh Radio Advertising Joint Audience Reseach (RAJAR). 38. Tarif (Rate) Media Rate atau tarif media sangat bervariasi.
Jadwal Media Jadwal media adalah sebuah rencana atau catatan harian yang berisikan rencana-rencana penempatan iklan dimedia, rencana pemunculannya di siaran radio atau televisi, atau pemuatannya dimedia lain, dalam keseluruhan kampanye periklanan, lengkap dengan perhitungan biayanya. 40. Pembeli Media Keahlian yang di tuntut dari seorang pembeli media (media buyer) adalah mencari tempat dan waktu terbaik pada rate atau tarif media yang paling menguntungkan. . Copywriter Tugas pokok seorang copywriter adalah mengarang kalimat-kalimat iklan yang semenarik mungkin.
Direktur Seni (Art Director)
Seorang art director di suatu biro iklan besar memiliki sebuah tim professional yang biasanya terdiri dari visualiser, tenaga layout dan typographer. 43. Visualiser Visualiser merupakan rekan kerja kreatif copywriter. Ia adalah seniman kelas satu yang padai menerjemahkan gagasan-gagasan copywriter dalam bentuk visual dan copywriter menangani kata-kata iklan.
Bagian Layout
Layout merupakan rancangan jadi dari sebuah iklan. Layout diberi tanda-tanda berupa instruksi tentang jenis huruf dan ukurannya. 45. Typografer Seorang typografer adalah pakar huruf yang mengetahui ratusan jenis tata bentuk dan teks. 46. Produser Televisi Produser televisi juga bertanggung jawab untuk mengatur para actor dan pemeran, menyewa music, dan menunjuk seorang direktur unit produksi. . 47. Manajer Produksi Tugas utamanya adalah mengorganisir keseluruhan kegiatan produksi/pembuatan iklan dalam biro.
2.8 JARGON-JARGON DALAM DUNIA PERIKLANAN
Istilah-istilah Khusus Istilah-istilah khas dunia periklanan seperti pengakuan dan komisi, biro iklan a’ la carte, manajer periklanan, account, AE, sirkulasi dan cakupan baca, produser televisi dan direktur televisi, serta manajer produksi.
Dewan Perencana (Plans Board)
Di sejumlah biro iklan terdapat sekumpulan profesional yang disebut dewan perencana. Dewan ini dipimpin oleh seorang AE yang langsung menangani sebuah account dan di bantu oleh manajer pemasaran, copychief, art director dan perencana media. 50.
Dewan Penelaah (Review Board)
Sebagai wahana penghalusan rancangan/proposal kampanye iklan yang akan di presentasikan pada klien perlu membentuk dewan kajian, yaitu para profesional dan para eksekutif. 51.
Presentasi
Istilah presentasi (presentation) dalam periklanan mempunyai dua arti pokok :
a) Persentasi proposal/usulan kampanye iklan kepada pihak klien dengan menampilkan ide-ide iklan dan berbagai visualisasinya, lengkap dengan rekomendasi jadwal media.
b) Persentasi atau pemunculan iklan itu sendiri dimedia yang telah di pilih. 52.
Copy
Secara umum, istilah copy dalam kamus periklanan memiliki empat pengertian pokok, yakni :
a) Kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu iklan.
b) Naskah iklan sebagai satu kesatuan, atau bahan-bahan yang akan di cetak, yakni kalimat-kalimat beserta ilustrasinya.
c) Selembar Koran atau majalah.
d) Semacam duplikat, misalnya fotokopi.
Tagihan (Biling) Pada hakekatnya, rekening artinya harga pemesanan ruang atau siaran, tapi kata ini lebih sering diartikan sebagai keseluruhan turnover sebuah biro iklan.
Voucher Voucher-copy adalah nomor atau edisi bukti dari jurnal dimana sebuah iklan di pasang. 55. Media Media adalah kata jamak dari medium. Pers merupakan sebuah medium, tapi radio dan televisi adalah media. Media dan medium digunakan secara bergantian secara teratur.
KESIMPULAN
Peranan biro iklan :
1. Biro bertindak sebagai bertanggung jawab
2. Biro bertindak Sebagai perantara
Layanan biro iklan :
1. Biro layanan lengkap
2. Biro-biro iklan kelas menengah
3. Biro-biro iklan antara bisnis
Biro-biro iklan A la carte :
1. Biro-biro kreaktif
2. Biro-biro insentif dan premi
3. Biro promosi penjualan
4. Biro sponsor
Dll.
REFERENSI
1. www.google.com2. Buku pengantar periklanan oleh frank jefkins
DAFTAR PUSTAKA
Jefkins, franks. PENGANTAR PERIKLANAN. Jakarta : Erlangga, 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar