Rabu, 01 Agustus 2012

Makalah B.Indonesia (Perilaku Agresi Remaja)

DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR……………………………………………........ i
DAFTAR ISI…………………………………………………...............ii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar belakang…………………………………………....................1
B. Pengertian Agresi Pada Remaja……………………….... ..................2
BAB II : Pembahasan
A. Faktor-Faktor Penyebab Agresi……………………….... .................2
B. Faktor biologis…………………………………………........ ...........3
C. Peran belajar model kekerasan………………………….....
...............3
D. Frustasi………………………………………………….................. 3
E. Proses kedisiplinan yang keliru…………………………….................4
F. Cara-Cara Menanggulangi Agresi………………………....................4
BAB III : Penutup A. Kesimpulan…………………………....................5
B. Saran……………………………………………………..................5
Daftar Pustaka………………………………………………………….6
     
KATA PENGANTAR
 Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas makalah ini, dan dapat menyelesaikan dengan baik tugas makalah ini di buat dengan tujuan untuk menunjang dan meningkatkan proses belajar.
         Dalam penulisan ini kelompok 2 mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk itu kelompok 2 mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada yang terhormat Ibu Nita S.PD Jakarta, 26 Januari 2012 Penulis i

BAB I PENDAHULUAN

           Pada kalangan remaja, aksi yang biasa dikenal sebagai tauran pelajar atau tauran misalnya merupakan hal yang sudah terlalu sering kita saksikan, bahkan cenderung di anggap hal biasa. Pelaku-pelaku tindakan aksi ini bahkan sudah dilakukan oleh siswa-siswa tingkat SMA. Ini sangatlah memprihatinkan kita semua.

 A. LATAR BELAKANG

Hal yang terjadi pada saat tauran sebenarnya adalah prilaku agresi dari seorang indifidu atau kelompok. Agresi itu sendiri di definisikan sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang, membunuh atau menghukum orang lain. Secara singkat, agresi adalah tindakan yang dimaksud untuk melikai orang lain atau merusak milik orang lain. Pertanyaannya kemudian adalah, factor-faktor apa saja yang dapat menjadi pemicu perilaku agresi tersebut. Mengapa kasus-kasus sepele dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari dapat tiba-tiba berubah menjadi bencana besar yang berakibat hilangnya nyawa manusia. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa saja perilaku agresi tersebut.

BAB II PENGERTIAN AGRESI PADA REMAJA

            Pengertian agresi pada remaja adalah suatu perilaku seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang melanggar norma-norma untuk melawan orang lain atau merusak milik orang lain dengan cara berkelahi, melikai, menyerang, membunuh, atau memukul orang lain. Contoh dari perilaku agresi biasanya adalah tauran yang terjadi antara pelajar dengan sesama pelajar yang disebabkan oleh kesalahpahaman antara dua belah pihak.


 1. FAKTOR-FAKTOR AGRESI PADA REMAJA

  1. AMARAH
          Amarah merupakan emosi yang memiliki cirri-ciri aktifitas sistem saraf para simpatik tinggi adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat yang biasaya yang disebabkan adanya kesalahan. Pada sanat marah ada perasaan ingin menyerang, meninju,menghancurkan atau melempar sesuatu dan biasanya timbul pikiran yang kejam, maka terjadilah perilaku agresi. Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa pada kenyataannya agresi adalah suatu respon memancing amarah dan akhirnya memancing agresi. Anak-anak di kota sering kali saling mengejek pada saat bermain, begitu juga pada remaja biasanya mereka saling mengejek dengan ringan sebagai bahan tertawaan, kemudian yang diejek mulai membalas ejekan tersebut. Lama-kelamaan ejekan yang dilakukan semakin panjang dan terus-menerus dengan intensitas ketegangan yang sangat tinggi, bahkan penontonpun pada akhirnya tidak jarang ikut-ikutan terlibat dalam perkelahian jika salah satu tidak dapat menahan amarahnya.

 2. FAKTOR BIOLOGIS
 Ada beberapa factor biologis yang memengaruhi perilaku agresi.
         2.1 Gen dampaknya mempengaruh dalam pembentukan sistem neural otak yang mengatur perilaku agresi. Dari penelitian yang dilakukan terhadap binatang dari yang sulit sampai yang paling mudahdi pancing amarah nya adalah hewan jantan yg berasal dari berbagai jenis di bandingkan betinanya.
        2.2 Sistem otak yang tidak terlibat dalam perilaku agresi ternyata dapat memperkuat atau menghambat sirkuit neural yang mengendalikan agresi.orang yang tidak pernah mengalami kesenangan, kegembiraan ,atau santai, cenderung untuk melakukan kekejaman dan menghancurkan.yg di sebabkan oleh ketidakmampuan untuk menikmati sesuatu hal yang di sebab kan cidera otak karena kurang rangsangan suatu bayi.
        2.3 Kimia darah juga dapat mempengaruhi perilaku agresi. Contoh nya pada wanita yang mengalami masa haid, kadar hormone kewanitaan yaitu estrogen dan progesterone menurun jumlah nya , akibat nya bnyak wanita melaporkan bahwa perasaan mereka mudah tersinggung , gelisah, tegang , dan bermusuhan.

 3. PERAN BELAJAR MODEL KEKERASAN
              Tidak akan bisa di pungkiri bahwa pada saat ini anak-anak dan remaja bnayak belajar menyaksikan aksi kekerasan melalui televise dan ada juga permainan yang bertema kekerasan. Ada pula acara-acara televise yang menyajikan acara-acara khusus perkelahian yang sangat populer di kalangna remaja. Tontonan tersebut akan berpengaruh dalam perkembangan jiwa penontonnya untuk meniru model kekerasan tersebut.

 4. FRUSTASI
      Frustasi jika seorang terhalang oleh suatu hal dalam mencapai suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan atau tindakan tertentu. Agresi merupakan salah satu cara berespon terhadap fristasi. Begitu juga tauran pelajar yang tyerjadi pada kemungkinan factor frustasi ini memberikan sumbangan yang cukup berarti pada terjadinya peristiwa tersebut. Contohnya, banyak anak-anak sekolah yang bosan dengan waktu luang yang sangat banyak dengan cara nongkrong-nongkrong di pinggir jalan dan ditambah lagi dan titambah lagi saling mengejek yang bermuara pada terjadinya perkelahian. 3

5. PROSES KEDISIPLINAN YANG KELIRU
    Perndidikan yang otoriter dengan penerapan yang keras teriama dilakukan dengan memberikan hukuman fisik, dapat menimbulkan berbagai pengaruh buruk bagi remaja. Perdidikan disiplin seperti itu akan membuat remaja menjadi seseorang yang penakut, tidak ramah oleh orang lain, dan membeci orang yang memberi hukuman, kehilangan spontanitas, serta inisiatif. pada ahkirnya, ia melampiaskan kemarahannya dalam bentuk agresi pada orang lain.

 6. CARA MENANGGULANGI AGRESI

     6.1 memperbanyak kegiatan yang positif , kegiatan seperti mengikuti ekstrakulikuler di sekoalah,maenyalurkan hobi atau mengembangkan bakat yang ada dalam diri sendiri.
      6.2 Bergaul dengan teman yang sebaya, artinya dapat menyeimbangi
      6.3 Bila ada masalah tidak di pendam sendiri,harus biasa terbuka dengan orang lain seperti teman , sahabat , saudara , ataupun orangtua yang dekat dengan kita dan memungkin kan biasa member semangat atau motivasi baru.
      6.4 Tidak mudah terpancing emosi, harus bisa berpikir dewasa,dan berfikiran bahwa setiap masalah tidak harus di selesaikan dengan kekerasan. 4

 BAB III PENUTUP
 A. KESIMPULAN
       Dengan mengetahui factor penyebab seperti yang di paparkan,di harapkan dapat di ambil manfaat bagi para orang tua,pendidik generasi berikutnya agar lebih baik sehingga aksi-aksi kekerasan baik dalam bentuk agresi verbal maupun agresi fisik dapat meminimalkan atau bahkan di hilangkan. Mungkin masih bnayak faktor penyebab lainnya yang belum kami bahas di sini, akhirnya kita setidaknya berharap faktor-faktor agresi patut di waspadai.

 B. SARAN
       Sebaiknya untuk para remaja harus lebih biasa mengendalikan diri dari segala sesuatu hal yang memungkinkan biasa menyebabkan agresi, dan biasa mengikuti ekstrakulikuler, bergaul dengan sewajarnya tidak melebihi batas yang harus dilakukan remaja. Mengikuti komunitas-komunitas yang mungkin biasa mempererat tali persaudaraan antar suatu dengan yang lainnya adalah salah satu cara untuk menghindari perilaku agresi pada diri remaja.

DAFTAR PUSTAKA
       
Efendi,2001.agresi remaja. Erlangga, Jakarta Penerbit Tira Pustaka Intan Pariwara,Klaten 1984, Yogyakarta Ditjen Dikti Depdikbud-Falkutas Filsafat ilmu agresi pada remaja. Falkutas Panca Sarjana UGM Yogyakarta, 1996 Filfasat Positivisme Auguste Comte,Cet.Ke-2. Gajah Mada University Press Yogyakarta,p.8,1998 Penerbit Airlangga University Press,Surabaya,P2,11 Soeparmo, A.H. teori ilmu keremajaan penerbit airlangga Jakarta: gramedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

content:"Posted by : Hendro
Spesial Thx For : Allah SWT Kedua Orangtua dan Kakak-Adik di Jawa Seorang Wanita yang selama ini kudambakan dan Teman-teman yang selalu ada disampingku TERIMA KASIH

Mengenai Saya

Foto saya
Semoga dengan adanya blog ini bisa memunculkan ide-ide kreatif penulis yang selama ini terpendam,dan dapat berguna buat teman-teman semuanya.