Rabu, 01 Agustus 2012

Makalah Komunikasi (sentuhan dan para bahasa)

 KATA PENGANTAR

         Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian tentang komunikasi non verbal atau yang lebih khususnya membahas tentang Sentuhan Sebagai Alat komunikasi, karakteristik sertas perspektif yang akan kita bahas dalam makalah ini, Diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang arti dari pesan non verbal tersebut. Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah perpartisipasi. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.



                                                                                  Jakart, 16 Oktober 2011 v


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.............................................................................. ......v DAFTAR ISI............................................................................................. .....vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ ........vii
1.1 Latar Belakang..........................................................................................  vii
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................  viii
1.3 Tujuan.......................................................................................................   ix
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................  1
 2.1 Sentuhan Sebagai Pesan Non Verbal..........................................................  1
 2.2 jenis-jenis Komunikasi Non Verbal..........................................................   4
 2.3 Fungsi Komunikasi Non Verbal......................................................... ..........7
 2.4 Variasi Budaya Dalam Komunikasi Non Verbal............................... ...........9
BAB III KESIMPULAN………………………………………………………. 10 3.1 Kesimpulan....................................................................................... ...........10
 3.2 Referensi........................................................................................... ...........11 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12


 BAB I PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang Masalah

           Dalam Faktanya Penelitian telah menunjukkan bahwakomunikasi antaramanusia sering dilakukan secara non verbal. Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang berwujud nonverbal. Komunikasi nonverbal biasanya untuk menyampaikan arti (pesan) yang meliputi ketidakhadiran symbol-simbol suara atau perwujudan suara.Salah satu komunikasi non verbal yang akan saya bahas dalam makalah ini ialah sentuhan sebagai pesan non verbal serta gerakan tubuh atau perilaku kineti, kelompok ini meliputi isyarat dan gerakan serta mimik.Dengan mengetahui apa arti bahasa tubuh, anda dapat melihat perasaan seseorang yang sebenarnya, walau pun mereka tidak ingin mengatakannya kepada anda. ‘Bahasa tubuh’ kedengarannya seperti sebuah kontradiksi. Kita biasanya berbicara melalui mulut. Namun penelitian makin menemukan bahwa bahasa tubuh itu benar-benar sebuah bahasa. Mungkin dapat anda bayangkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang terdiri dari gerak isyarat tubuh disengaja dan ‘tanda-tanda’ dari alam bawah sadar yang tidak disadari. Beberapa diantaranya merupakan gerakan-gerakan gugup yang cepat, merupakan tanda-tanda kecil yang hanya dapat ditangkap melalui pengawasan yang cermat. Sebuah geraka tubuh seperti menjabat tangan seseorang adalah sebuah kata. Sehingga saya berharap dengan dibuatnya makalah ini kita dapat memahami makna dari pesan non verbal tersebut.


1.2 Rumusan masalah

       Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan ini sebagai berikut :
1). Bagaimana pesan non verbal dapat dikatakan sebagai alat komunikasi?
2). Seberapa efektifkah pesan non verbal dapat dipahami oleh orang lain?
3). mengapa orang sering menggunakan gerak tubuh sebagai alat untu berkomunikasi? viii

 1.3 Tujuan 

Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan agar kita dapat memahami arti dari sebuah pesan non verbal yang disampaikan oleh orang lain kepada kita, sehingga kita dapat mengetahui apa arti bahasa tubuh yang di sampaikan orang lain. anda dapat melihat perasaan seseorang yang sebenarnya, walau pun mereka tidak ingin mengatakannya kepada anda. Dan pada akhirnya tidak ada kesalah pahaman dalam berkomunikasi. ix


BAB II PEMBAHASAN


 2.1 SENTUHAN SEBAGAI PESAN NON VERBAL

          Proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata adalah salah satu Contoh komunikasi nonverbal yang menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata. Komunikasi nonverbal juga berbedadengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal. Komunikasi nonverbal biasanya untuk menyampaikan arti (pesan) yang meliputi ketidakhadiran symbol-simbol suara atau perwujudan suara.

           1 Study tentang sentuh menyentuh disebut haptika (hapties). Sentuhan, seperti foto, adalah perilaku non verbal yang multi makna, dapatmenggantikan seribu kata. Kenyataannya sentuhan ini bias merupakan tamparan, pukulan, cubitan, senggolan, tepukan, belaian, pelukan, pegangan (jabat tangan), rabaan, yang sering diasosiasikan dengan sentuhan. Konon menurut orang muda, seorang dapat merasa seperti terkena strum ketika disentuh oleh lawan jenisnya yang disenanginya. “And whenI touch you I feel happy inside, “ kata John Lennon dan Paul McCartney. Itu sebabnya islam punya auran ketat mengenai sentuh menyentuh diantara lelaki dan perempuan untuk menghindari konsekuensinya yang menjurus pada perbuatan negative. Menurut Drs. Agus M. Hardjana, M.Sc., Ed. menyatakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata”. Sedangkan menurut Atep Adya Barata mengemukakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya. komunikasi dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language). Sebenarnya komunikasi non-verbal sering kita lakukan tanpa kesadaran kita. Contoh nya seperti ketika ada tes kebohongan, secara tidak sadar apa bila kita berbohong timbul ciri ciri gerakan yang tidak kita kehendaki namun hal tersebut bergerak secara sendirinya (tanpa disadari). Dan ketika kita sedang menyukai lawan jenis kita, secara otomatis raut muka kita senang ketika melihat orang yang kita sukai.
           2 Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan bahasa non verbal sering digunakan oleh seseorang, seperti:
• Menganggukan kepala yang berarti setuju,
• Menggelengkan kepala yang berarti tidak setuju,
• Melambaikan tangan kepada orang lain, yang berarti seseorang tersebut sedang memanggilnya untuk datang kemari,
• Menunjukkan jari kepada orang lain diikuti dengan warna muka merah, berarti ia sedang marah,
• Gambar pria dan wanita di sebuah toilet, berarti seseorang boleh masuk sesuai dengan jenisnya. Banyak riset menunjukan bahwa orang berstatus lebih rendah dari pada sebaliknya. Jadi sentuhan juga berarti “kekuasaan” . seorang dosen menyentuh mahasiswa, direktur menyentuh sekretaris, kiai menyentuh santr atau anggota jamaah, orang tua menyentuh anak, semua itu hal biasa. Namun hal sebaliknya jarang terjadi. Pria lebih sering menyentuh wanita daripada sebaliknya jarang, baik ditempat kerja ataupun dalam interaksi social umumnya. Wanta lebih sering berinisiatif daripadapria untuk memeluk wanita lain, pria dan anak-anak. Sentuhan tidak bersifat acak, melainkan suatu strategi komunikasi yang penting. Menurut heslin,terdapat lima kategori sentuhan, yang merupakan suatu rentang yang sangat impersonal hingga yang personal. Kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut.

          3 - Fungsional-profesional. yaitu sentuhan yang bersiat ”dngin” dan berorientasi-bisnis, misalnya pelayan took pelanggan membantu memilih pakaian. - Sosial-sopan. Perilaku dalam situasi seperti ini membangun dan memperteguh pengharapan, aturan dan dan praktik social yang berlaku, misalnya berjabatan tangan. - Persahabatan-kehangatan. Kategori ini meliputi setiap sentuhan yang menandakan afeksi atau hubungan yang akrab,misalnya dua orang yang saling merangkul setelah mereka lama berpisah. - Cinta-keintiman. Kategori ini merujuk pada sentuhan yang menyatakan keterikatan emosional, misalnya mencium pipi orangtua dengan lembut, orang yang sepenuhnya memeluk orang lain. - Rangsangan-seksual. Kategori ini berkaitan erat dengan kategori sebelumnya, hanya saja bersifat seksual. Rangsangan seksual tidak otomatis bermakna cinta atau keintiman.” Jenis-jenis komunikasi nonverbal Komunikasi objek Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam

          4 Sentuhan Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
Kronemik Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality). Gerakan tubuh Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
Proxemik Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial.

          5 Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
 • Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
• Jarak personal Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
• Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
 • Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga. Vokalik Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari. Lingkungan Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. 6

Fungsi Komunikasi Nonverbal

 Fungsi pertama : Repetisi Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC. Fungsi Kedua : Subtitusi Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak"). Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frase inilah yang disebut emblem. Fungsi Ketiga : Kontradiksi Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir. Fungsi Keempat : Aksentuasi Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.
7 Fungsi Kelima : Komplemen Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya. Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya. Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya. Kesimpulan: Komunikasi Nonverbal adalah komunikasi yang tidak berupa kata-kata tetapi berupa isyarat dari seseorang kepada orang lain untuk menyatakan apa yang dirasakannya tanpa melalui kata-kata. 8 Mengapa komunikasi non-verbal penting? Pada dasarnya, ini adalah salah satu aspek kunci dari komunikasi (dan khususnya penting dalam budaya konteks tinggi). Ini memiliki beberapa fungsi: - Digunakan untuk mengulangi pesan verbal (misalnya titik dalam arah sementara menyatakan arah. - Sering digunakan untuk aksen pesan verbal. (Nada lisan misalnya menunjukkan arti sebenarnya dari kata-kata tertentu). - Seringkali melengkapi pesan verbal tetapi juga dapat bertentangan. Misalnya: mengangguk memperkuat pesan positif (antara Amerika), sebuah "kedipan" mungkin bertentangan dengan pesan positif dinyatakan. - Mengatur interaksi (isyarat non-verbal kawanan ketika orang lain harus berbicara atau tidak berbicara). - Dapat menggantikan pesan verbal (terutama jika diblok oleh kebisingan, gangguan, dll) - gerakan yaitu (jari ke bibir untuk menunjukkan kebutuhan untuk tenang), ekspresi wajah (misalnya mengangguk bukan ya). Perhatikan implikasi dari pepatah: ". Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata" Pada dasarnya, ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi non-verbal. Komunikasi non-verbal sangat signifikan dalam situasi antarbudaya. Mungkin non-verbal perbedaan account untuk kesulitan yang khas dalam berkomunikasi. 9 BAB


III KESIMPULAN 

3.1 Kesimpulan Dari uraian makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa Sebenarnya komunikasi non-verbal sering kita lakukan tanpa kesadaran kita. Contoh nya seperti ketika ada tes kebohongan, secara tidak sadar apa bila kita berbohong timbul ciri ciri gerakan yang tidak kita kehendaki namun hal tersebut bergerak secara sendirinya (tanpa disadari). Dan ketika kita sedang menyukai lawan jenis kita, secara otomatis raut muka kita akan senang ketika melihat orang yang kita sukai. Sehingga kita paham bahwa gerak tubuh sebenarnya alat berkomunikasi yang biasa disebut sebagai pesan non verbal. 10 3.2

Reverensi
-www.google.com - Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 11

DAFTAR PUSTAKA 
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

content:"Posted by : Hendro
Spesial Thx For : Allah SWT Kedua Orangtua dan Kakak-Adik di Jawa Seorang Wanita yang selama ini kudambakan dan Teman-teman yang selalu ada disampingku TERIMA KASIH

Mengenai Saya

Foto saya
Semoga dengan adanya blog ini bisa memunculkan ide-ide kreatif penulis yang selama ini terpendam,dan dapat berguna buat teman-teman semuanya.